Perserikatan Petani Sulawesi Selatan (PPSS) di Desa Balong berkomitmen “Mengembangkan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan di Desa Balong” dengan membangun pemahaman bersama melalui penyediaan data dan informasi terkait potensi desa, serta mengadakan berbagai kegiatan seperti sosialisasi, workshop, dan pemetaan partisipatif.
PPSS membantu masyarakat dan pemerintah desa mengenali potensi ekonomi dari pengelolaan sumber daya alam, sekaligus mengedukasi mereka tentang dampak krisis iklim dan kerentanan lingkungan. Untuk masa depan yang lebih baik, PPSS mengembangkan strategi konkret pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, membangun simpul belajar bagi perempuan dan anak muda, serta mengintegrasikan strategi PPSS dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).

Komunitas Swabina Pedesaan Salassae (KSPS) berlokasi di Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba. Mereka bekerja di 10 desa, yaitu Desa Manjalling, Balong, Anrang, Bajiminasa, Bonto Matene, Bontolohe, Tamaona, Orogading, Kassibuleng, dan Kahayya. Melalui Inisiatif Balantieng, KSPS menjalankan program "Pengembangan Simpul Belajar Masyarakat dalam Pengelolaan DAS Balantieng". Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola lingkungan mereka. KSPS membangun kolektivitas masyarakat dalam mengelola Kawasan DAS Balantieng secara berkelanjutan, baik untuk kepentingan sosial budaya, ekonomi, maupun dalam rangka pelestarian, perlindungan, dan advokasi kawasan DAS Balantieng.

Kareso Alam Bulukumba di Desa Manjalling bekerja untuk "Terwujudnya Tata Kelola Sumber Daya Alam yang Inklusif dan Berkelanjutan di Desa Manjalling" lembaga ini memiliki beberapa tujuan khusus, seperti penyusunan draf Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), pemberdayaan kelompok perempuan dalam praktik pertanian berkelanjutan dan pemanfaatan energi terbarukan, serta kampanye pengetahuan. Berbagai kegiatan dilakukan untuk mencapai tujuan ini, termasuk sosialisasi program, pembentukan tim pemetaan partisipatif, pelatihan, lokakarya, serta pembuatan modul dan video pembelajaran. Kelompok perempuan juga dilibatkan melalui pembentukan Kelompok Perempuan Sadar Iklim (PADI) dan pelatihan penggunaan kompor biomassa. Program ini menekankan pentingnya partisipasi masyarakat lokal dan pemanfaatan teknologi serta pengetahuan lokal untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

Jaringan Modal Rakyat (JMR) di Desa Kassi Buleng berfokus pada peningkatan layanan ekosistem desa sebagai catchment area DAS Balantieng dan wilayah penyangga TAHURA Abdul Latif. Mereka menjalankan kegiatan bertajuk "Meningkatkan Layanan Ekosistem Desa Kassi Buleng" dengan berbagai inisiatif untuk melindungi dan meningkatkan kualitas ekosistem lokal. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi sosialisasi program, studi dokumen, lokakarya pemetaan partisipatif, pelatihan tim pemetaan, pengambilan titik koordinat, dan digitasi peta. JMR juga mengadakan FGD dan konsultasi publik untuk menyusun rencana tata guna lahan berbasis wilayah garapan kelompok tani. Selain itu, mereka melakukan pembuatan kebun demplot agroforestry, pelatihan penerapan kebun agroforestri, dan pelatihan pengembangan pakan ternak alternatif. JMR juga membentuk jejaring belajar perempuan serta mengadakan kelas dan FGD untuk meningkatkan pengetahuan perempuan dalam pengelolaan lahan berkelanjutan.

BUMDes Tumarila di Desa Anrang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, aktif dalam proyek-proyek pengembangan desa dengan fokus pada pemberdayaan lokal. Mereka mengelola program "Produk UMKM Berkontribusi Terhadap Peningkatan Ekonomi dan Keberlanjutan Lingkungan" yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sumber daya alam dan perlindungan ekosistem sungai, serta memperkuat kapasitas usaha lokal. Program ini mencakup pelatihan pengolahan produk pertanian, sosialisasi pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKM), penanaman tanaman produktif, dan pembentukan komunitas pemerhati sungai. Selain itu, pelatihan marketing dan pembentukan galeri UMKM dilakukan untuk memastikan produk UMKM memiliki kepastian pasar.

Lembaga Hijau Lestari Celebes (LHLC), yang berlokasi di Desa Kahayya, berkomitmen pada "Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim Melalui Penerapan Pertanian Berkelanjutan" yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perubahan iklim dan pertanian berkelanjutan
LHLC berfokus pada teknik pertanian yang ramah lingkungan dan adaptif terhadap perubahan iklim. Kegiatan yang dilaksanakan mencakup sosialisasi, lokakarya, diskusi kampung, pelatihan, kampanye untuk anak muda, serta pengembangan ekowisata. LHLC juga berupaya meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pertanian terintegrasi dan menyusun rencana tata kelola lahan yang berkelanjutan.

Dana Mitra Tani (DMT), berbasis di Dusun Sampeang, Desa Bontoharu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, bekerja mendampingi petani gula aren di 12 desa di kawasan DAS Balantieng. DMT fokus pada pengembangan koperasi petani, meningkatkan produksi, kualitas, dan pemasaran produk gula aren. Tujuan utama program ini adalah membangun aksi kolektif untuk pengembangan SDM, penguatan kelembagaan, adaptasi mitigasi perubahan iklim, dan pelestarian lingkungan. Dengan anggota 120 petani, program ini juga melibatkan pemerintah desa dan kabupaten serta tokoh masyarakat dalam mendukung kebijakan pengembangan petani gula aren.

Koperasi Mitra Mandiri Kahayya (KMMK) beroperasi di Desa Kahayya, Kecamatan Kindang, dan Bonto Tengah, Kabupaten Bulukumba, dengan fokus meningkatkan produktivitas kopi dan kesejahteraan petani. Program ini juga menjaga keberlanjutan lingkungan melalui praktik pertanian yang baik. KMMK mendampingi 10 komunitas tani dan kelompok tani hutan untuk memproduksi kopi specialty, serta mendukung 2 kelompok perempuan dalam pengembangan produk tanaman pangan dan ekonomi kreatif.

Beranda Komunitas, beroperasi di Desa Manjalling, Anrang, Tamaona, Kindang, Bontomatene, dan Bajiminasa, bertujuan menyediakan akses pasar berkelanjutan bagi produk komunitas, sambil memulihkan dan melindungi ekosistem DAS Balantieng. Program ini memperkuat ekonomi komunitas melalui pendampingan 15 komunitas dalam pengembangan produk, dengan fokus pada mendapatkan izin industri pangan keluarga (PIRT) dan membangun jaringan pasar. Selain itu, Beranda Komunitas mendokumentasikan cerita dan proses produksi untuk meningkatkan kualitas produk.

Lembaga Mitra Indonesia (LMI) di Sapobonto dan Tamaona mengembangkan program agroforestri untuk mendukung peningkatan ekonomi dan keberlanjutan ekosistem hulu DAS Balantieng. Mereka mengintegrasikan berbagai jenis tanaman untuk menciptakan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan produktif. Tujuan utamanya adalah menata kebun agroforestri yang mendukung ekonomi dan ekosistem, dengan indikator capaian seperti pengetahuan agroforestri pada 20 kelompok tani, penanaman 10.000 pohon bernilai ekonomi, 200 lubang biopori, dan keterlibatan 100 petani dalam pelatihan.

Akar Tani berkegiatan di Gunung Perak, Barania, Bonto Tengah, dan Batubelerang untuk memperkuat komunitas pengelola hutan, mendukung keberlanjutan ekosistem DAS Balantieng melalui pengelolaan hutan yang bijaksana dan partisipatif. Program mereka bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pelestarian hutan dan keberlanjutan ekosistem DAS Balantieng. Indikator capaian meliputi peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan, terbentuknya Kelompok Usaha Perhutanan Sosial, dan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga non-profit.

Saukang mendampingi petani rumput laut di Garanta, Manjalling, dan Dannuang, fokus pada peningkatan kapasitas petani dan memastikan praktik berkelanjutan dalam produksi rumput laut. Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan komunitas pesisir di wilayah DAS Balantieng melalui budidaya rumput laut yang berkelanjutan. Indikator capaian meliputi peningkatan keterampilan dan kapasitas petani, pembentukan jejaring kerja sama dengan sektor pemerintah dan swasta, serta keterlibatan 3100 petani dalam aksi penanggulangan abrasi dan penanaman mangrove. Kawasan budidaya ini juga diharapkan menjadi kampung budidaya rumput laut untuk mendukung peningkatan kualitas produktivitas rumput laut di pesisir Balantieng.

Gerakan Tani Alami di Desa Bajiminasa, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, berperan penting dalam program Inisiatif Balantieng dengan mengelola pekarangan dan kebun keluarga untuk pelestarian DAS Balantieng. Melalui inisiatif ini, Gertani bertujuan meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan keluarga melalui pertanian berkelanjutan di pekarangan rumah. Fokus utama program ini adalah melibatkan minimal 100 perempuan dalam kegiatan pengelolaan 100 pekarangan dan kebun keluarga, yang memberikan manfaat ekonomi, sosial, budaya, dan ekologi bagi wilayah DAS Balantieng.